Sabtu, 03 November 2012

3. Paru-Paru sebagai alat ekskresi

 
Paru-paru (pulmo) merupakan organ atau alat pernapasan pada manusia. Dalam proses pernapasan, akan terjadi pertukaran gas di dalamparu-paru. Gas oksigen diikat oleh darah. Sementara itu, darah melepas karbon dioksida dan air dalam bentuk uap air. Pada saat udara dihembuskan keluar, karbon dioksida dan uap air inilah yang keluar. Bagian paru-paru yang bertugas mengambil gas CO2 yang dibawa oleh darah yaitu alveolus. 

Alveolus melepas CO2 keluar tubuh melalui proses pernapasan, yaitu saat ekspirasi (pengeluaran udara). Kemudian alveolus mengikat O2 dari udara luar pada saat inspirasi (memasukan udara). O2 yang diserap alveolus kemudian diserap oleh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sumber: www.riven.com

PENAMPANG KULIT MANUSIA

2. Kulit


Kulit (intesgumen) merupakan lapisan pelindung terluar dari tubuh manusia.  Secara umum, fungsi kulit adalah:
(a) melindungi tubuh dari gesekan, kuman, penyinaran, panas, dan zat kimia;
(b) mengatur suhu tubuh dan menjaga agar pengeluaran air tubuh tidak berlebihan;
(c) sebagai alat pengeluaran zat yang berupa keringat dan minyak.



Selain mengeluarkan keringat, kulit juga mengeluarkan minyak. Hal itu disebabkan di dalam
kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
Kelenjar keringat (glandula sudorifera) berupa pembuluh panjang yang berasal dari lapisan malphigi menuju ke bagian dermis. 

Pangkal kelenjar keringat menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah. Kelenjar tersebut menyerap air dan garam-garam mineral dari daerah kapiler. Selanjutnya, air dan garam-garam mineral dikeluarkan melalui kulit sebagai keringat. 

Kelenjar minyak (glandula sebasea) menghasilkan minyak yang berfungsi untuk mencegah kekeringan dan pengerutan kulit.

Kamis, 13 September 2012

PSTP SMP

Alhamdulillah pelaksanaan PSTP SMP untuk tingkat Kabupaten Banyumas tahun 2012 telah selesai dilaksanakan pada tanggal 10 September bertempat di SMA Negeri 5 Purwokerto, pelaksanaan PSTP di ikuti oleh 62 peserta yang terdiri dari 59 peserta dari sekolah Negeri dan 3 dari sekolah swasta. Hasil dari tingkat Kabupaten ini akan dikirim ke LPMP Semarang untuk mengikuti seleksi  yang dilaksanakan oleh LPMP pada tanggal 18-19 September 2012.

Hasil PSTP ini akan mengisi kekosongan kepala sekolah pada akhir 2012 ini sebanyak 13 kepala sekolah, yaitu 6 kepala sekolah telah habis masa periodesasinya ( 12 tahun ) dan yang 13 belas untuk mengisi kekosongan 7 kepala sekolah SMP baru yang berasal dari 1 Atap.

Dari sekian peserta yang dikirim ke Semarang nanti akan diambil 13 belas kepala Sekolah, jika dari hasil hasil seleksi itu yang layak 13. inilah daftar peserta yang lolos seleksi tingkat Kabupaten 2012. 

Rabu, 05 September 2012

KTSP SD,SMP,SMA di Evaluasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang mengevaluasi kurikulum pendidikan yang berlaku saat ini, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. Evaluasi ini melibatkan tokoh pendidikan, tokoh agama, masyarakat, psikolog, dan sejumlah kalangan lain.

Evaluasi itu dilakukan, kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, karena banyak persoalan di masyarakat yang erat kaitannya dengan pendidikan. ”Misalnya, mengapa anak-anak sekolah sering tawuran? Apakah pendidikan karakternya kurang? Waktu senggangnya terlalu banyak? Atau faktor lain,” kata Nuh. Melalui evaluasi, nanti akan diketahui akar persoalan dan solusinya.

Begitupun dengan kemampuan bahasa Inggris di kalangan siswa yang umumnya masih kurang. Padahal, pelajaran Bahasa Inggris disampaikan setidaknya enam tahun pada jenjang SMP dan SMA, bahkan ada yang mulai sekolah dasar.

Dievaluasi pula jumlah mata pelajaran di sekolah yang dinilai terlalu banyak. Di SMA saja, jumlah pelajaran yang harus ditempuh siswa sekitar 17 mata pelajaran.

”Apakah perlu sebanyak itu? Lalu apa hasilnya bagi peningkatan kualitas siswa? Ini yang sedang dievaluasi,” kata Nuh.

Efektivitas pembelajaran

Evaluasi itu dilakukan, kata Nuh, untuk efektivitas pembelajaran. Karena itu, selain evaluasi, juga dilakukan uji coba dan perbandingan di sejumlah sekolah dengan mengubah jam belajar dari 23 jam per minggu menjadi 30 jam.

”Tapi jumlah mata pelajaran dikurangi atau dipadatkan dengan cara digabung,” kata Nuh yang didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Hamid Muhammad serta Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Syawal Gultom.

Secara keseluruhan, evaluasi kurikulum itu meliputi standar isi, proses, evaluasi, dan kompetensi.

Agar evaluasi bersifat independen dan hasilnya akurat, kata Nuh, berbagai profesi dan keahlian dilibatkan. Di sisi lain, Kemdikbud juga membentuk tim evaluasi sendiri. Hasil evaluasi kedua tim ini nantinya akan dipadukan untuk mencari solusi terbaik.

Jika nanti digunakan kurikulum baru, kurikulum itu juga bukan adaptasi dari kurikulum asing karena tidak akan selalu sesuai untuk kondisi di Indonesia. ”Dari kajian kami, sekolah yang full day cenderung lebih bagus hasilnya. Anak-anak jelas kegiatannya,” kata Nuh.

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad mengatakan, karena evaluasi masih berlangsung, sampai saat ini belum ada keputusan tentang rencana penambahan jam belajar.

Meski demikian, uji coba menambah jam belajar siswa sudah dilakukan di sejumlah sekolah.

”Sedang dikaji kemungkinan jumlah mata pelajaran dikurangi atau digabung untuk mengurangi beban siswa,” kata Hamid.

Selasa, 04 September 2012

Sistematika KTSP SMP


CONTOH SISTEMATIKA ISI DOKUMEN KTSP

Cover
                    Halaman judul
                    Halaman/ Penetapan/ Pengesahan
                    Kata Pengantar
                    Daftar Isi

BAB    I         PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang/Rasionalisasi
B.   Landasan
C.   Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
D.   Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

BAB  II          STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A.   Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
1.    Kelompok Mata Pelajaran
2.    Struktur Kurikulum SMP

B.   Muatan Kurikulum
1.   Mata Pelajaran
2.   Muatan Lokal
3.   Kegiatan Pengembangan Diri
4.   Beban Belajar
5.   Ketuntasan Belajar
6.   Penilaian, Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan Kelulusan
7.   Pendidikan Kecakapan Hidup
8.   Keunggulan Lokal dan Global

C.   Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

BAB  III         KALENDER PENDIDIKAN
 
A.      Awal Tahun Ajaran
B.       Waktu Belajar
C.       Kegiatan Akhir Tengah Semester
D.      Libur Sekolah
                     E.   Jadwal Kegiatan

BAB  IV         ANALISIS DAN PROFIL SEKOLAH

A.   Lingkungan Sekolah
B.   Keadaan Sekolah
C.   Personil Sekolah
1.   Tenaga Pendidik
2.   Tenaga Kependidikan
D.   Peserta Didik
E.   Orangtua Peserta Didik
F.    Kerjasama (Instansi lain yang terkait) 
G.   Prestasi Sekolah

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.    Kalender Pendidikan
2.    Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
3.    Silabus
4.    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5.    Program Pengembangan Diri
6.      SK Tim Penyusun/Tim Pengembang Kurikulum

Minggu, 26 Agustus 2012

Ginjal

1. Ginjal Ginjal (ren) merupakan alat pengeluaran yang utama pada manusia. Ginjal manusia berjumlah sepasang dan terdapat di dalam rongga perut dekat tulang-tulang pinggang. Ginjal berbentuk seperti buah ercis atau kacang merah besar dengan panjang lebih kurang 10 cm.Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diuraikan tentang struktur ginjal, cara kerja ginjal, dan fungsi ginjal.



 a. Struktur Ginjal
Jika ginjal dipotong secara melintang, akan tampak bagian-bagian ginjal. Bagian-bagian ginjal meliputi kulit ginjal, sumsum ginjal, dan rongga ginjal.
1) Kulit Ginjal
Kulit ginjal merupakan bagian ginjal paling luar yang sering disebut dengan  korteks. Pada bagian ini banyak terdapat nefron. Setiap nefron terdiri atas badan malpigi (badan renalis) yang tersusun atas  kapsul Bowman dan  glomerulus. Nefron berfungsi untuk menyaring darah. Zat- zat yang bermanfaat diambil kembali dan dimasukkan ke dalam darah, sedangkan zat-zat yang tidak berguna dikeluarkan dari nefron berupa suatu larutan yang disebut urine.
2) Sumsum Ginjal
Sumsum ginjal adalah bagian dalam ginjal yang sering disebut medula. Pada bagian ini terdapat banyak pembuluh tubula pengumpul hasil ekskresi. Pembuluh-pembuluh ini mengalir-kan urine ke saluran yang lebih besar dan bermuara di rongga ginjal.

 

 3) Rongga Ginjal
Rongga ginjal atau pelvis adalah rongga yang terdapat di dalam ginjal. Pada rongga ini bermuara pembuluh-pembuluh halus dari korteks dan medula yang sebelumnya berkumpul dalam saluran yang lebih besar. Saluran ini akan mengalirkan urine. Dari rongga ginjal, urine akan
dibawa ke kantong urine atau kantong kemih melalui ureter.

b. Cara Kerja Ginjal
Di dalam ginjal terjadi tiga proses peng- olahan zat sebelum dikeluarkan dalam bentuk urine. Ketiga proses tersebut adalah filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.

1) Filtrasi
Filtrasi merupakan proses penyaringan untuk memisahkan zat-zat yang masih digunakan oleh tubuh dengan zat-zat yang tidak digunakan oleh tubuh. Filtrasi terjadi di nefron. Filtrasi dilakukan oleh bagian dari nefron, yaitu glomerulus dan kapsul Bowman. Membran glomerulus dan kapsul Bowman mempunyai sifat permeabel terhadap molekul kecil dan ion. Air, gula, asam amino, dan urea yang masuk bersama darah akan dipisahkan dari darah melalui proses filtrasi dan masuk ke dalam kapsul Bowman.

2) Reabsorpsi
Reabsorpsi merupakan proses penyerapan kembali zat-zat yang masih digunakan oleh tubuh, misalnya glukosa. Cairan dari kapsul Bowman akan disalurkan melalui saluran-saluran pembuluh menuju saluran pengumpul. Dalam perjalanan menuju saluran pengumpul inilah terjadi penye-rapan kembali glukosa, ke dalam aliran darah.3) Augmentasi

3) Augmentasi 
merupakan proses akhir dari pembentukan urine. Jika urine sudah terkumpul di dalam rongga ginjal, melalui ureter (saluran ginjal) urine akan disalurkan ke kantong kemih. Dalam keadaan normal, urine yang dikeluar-kan dari ginjal mengandung zat-zat berikut ini.
(a) Air, urea, dan amonia, yang ketiganya merupakan sisa perombakan protein.
(b) Garam-garam mineral terutama garam dapur.
(c) Zat warna empedu. Zat inilah yang memberi warna kuning pada urine.
(d) Zat-zat yang berlebihan dalam darah, misalnya vitamin, obat-obatan, dan hormon.

Kerusakan pada ginjal dapat diketahui dengan melihat kandungan urine. Misalnya dalam urine terdapat glukosa atau protein. Kedua zat itu seharusnya tidak terdapat pada urine. Jika zat tersebut dijumpai dalam urine berarti ginjal mengalami gangguan.