Rabu, 09 Desember 2015

PENILAIAN AUTENTIK

1. KONSEP PENILAIAN AUTENTIK

Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu proses  pengumpulan , pelaporan dan penggunaan  informasi  tentang  hasil  belajar  siswa  dengan  menerapkan  prinsip -prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti  autentik, akurat, dan konsisten sebagai  akuntabilitas publik (Pusat Kurikulum, 2009)   
   
Penilaian  dalam  kurikulum  2013  mengacu  pada  Permendikbud  Nomor  66  Tahun  2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 

Tujuan penilaian autentik: 
(1) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi  yang akan dicapai dan      berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, 
(2)  pelaksanaan  penilaian  peserta  didik  secara  profesional,   terbuka,  edukatif,  efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial  budaya; dan 
(3) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif 

Penilaian  autentik  mencakup tiga  ranah  hasil belajar  yaitu  ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.    Terminologi autentik merupakan sinonim dari asli, nyata  atau sebenarnya, valid, atau reliabel. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun (Kemendikbud, 2013).  Atas dasar  tersebut, guru dapat mengidentifikasi materi  apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.

Intinya  penilaian    autentik  adalah  penilaian  kinerja,  portofolio,  dan  penilaian proyek.  Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus,  mulai  dari  mereka  yang mengalami  kelainan  tertentu,  memiliki  bakat  dan minat  khusus,  hingga  yang  jenius.  Penilaian autentik  dapat  juga  diterapkan  dalam bidang  ilmu  tertentu  seperti  seni  atau  ilmu  pengetahuan pada  umumnya,  dengan orientasi  utamanya  pada  proses  atau  hasil  pembelajaran.  Penilaian autentik  sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. 

Penilaian  autentik  harus  mampu  menggambarkan  sikap,  keterampilan,  dan pengetahuan  apa yang  sudah  atau  belum  dimiliki  oleh  peserta  didik,  bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.  

Penilaian  autentik  (Authentic  Assessment)  adalah  pengukuran  yang  bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian autentik merupakan proses asesmen yang melibatkan beberapa bentuk pengukuran kinerja yangmencerminkan belajar siswa, prestasi, motivasi, dan sikap yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar